|
Cobalah anda bayangkan suatu bangunan (rumah/gedung) yang sangat indah dan menarik hati anda.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Indah disini dalam arti bangunan tersebut sudah lengkap, berdiri diatas lahan yang luas, fondasi yang
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
kokoh, mempunyai pagar pelindung, halaman, tiang utama penyangga bangunan, lantai, dinding-dinding
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
diantara tiang, lampu penerang, pintu, jendela dan atap bangunan.Bangunan berwarna putih bersih dengan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
model yang sangat menarik berdiri diatas lahan luas yang sudah bersertifikat.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Demikian pulalah seorang mukmin jika dilihat, sangat indah dan menarik hati. Allah mengatakan dalam
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
surat Ali Imran 110: Kuntum khairo ummatin ukhrijat linnaas = kamu adalah umat yang terbaik yang dilahir
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
kan untuk manusia. Seorang mukmin tersebut ibarat bangunan indah tersebut di atas. Bangunan keislam-
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
an seorang mukmin tersebut dapat diumpamakan seperti bangunan indah itu. Perumpamaan ini hanya
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
untuk memudahkan kita melihat bangunan keislaman dalam diri kita sendiri, sudah sejauh mana komitmen
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
keislaman kita. Allah sendiri banyak membuat perumpamaan di dalam al qur'an untuk memudahkan manu-
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
sia memahami sesuatu.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bangunan keislaman itu dimulai dari adanya lahan hidayah yang diberikan oleh Allah kepada siapa saja yang
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dia kehendaki. Diatas lahan hidayah itulah dibangun suatu bangunan keislaman seseorang. Tanpa adanya hi-
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
dayah ini mustahil dapat dibangun bangunan keislaman. Setelah itu diatas lahan hidayah ini pertama kali
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
tentu dibangun suatu fondasi keimanan, jika fondasi ini kokoh maka kokoh pulalah bangunan keislaman
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
seseorang, sebaliknya jika fondasinya rapuh maka rapuh pula bangunan tersebut. Untuk tegaknya suatu
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
bangunan maka diperlukan tiang-tiang shalat, tanpa adanya shalat ini tak akan ada yang namanya bangunan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
keislaman. Dalam Al Qur'an perintah shalat selalu digandengkan dengan perintah membayar zakat (aqimus
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
sholata wa aatudzakaata), demikian pulalah antara tiang-tiang dengan dinding-dindingnya, sangat erat.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sebagai atap dari bangunan keislaman itu adalah puasa. Makin besar bangunan tersebut tentu diperlukan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
tiang-tiang tambahan (shalat2 sunat), dinding yang makin banyak (infaq, shodaqoh) dan atap tambahan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(puasa syawal, puasa senin-kamis, puasa bulan haji). Tiang, dinding dan atap inilah yang melindungi peng-
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
huninya dari sengatan sinar matahari, guyuran air hujan atau tiupan angin/debu/daun yang beterbangan.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sampai disini pada hakekatnya bangunan keislaman sudah terbentuk. Kualitas dari bangunan tersebut
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
tergantung juga pada kualitas komponen2 pembentuknya. Hidayah atau luasnya lahan tergantung pada
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ikhtiar atau usaha seseorang, makin giat atau makin besar usaha seseorang insya Allah makin luas pula
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
lahan atau hidayah yang diperoleh. Begitu pula fondasi, tiang, dinding dan atapnya, jika dibangun asal2an
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
maka yang terbentuk bangunan kualitas rendah pula, seperti gubuk derita atau rumah bambu yang mudah
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
terbakar dan terhempas badai. Jika anda shalat tapi tidak membayar zakat, ibaratnya seperti bangunan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
tanpa dinding, seperti yang sekarang banyak dijumpai gedung2 atau bangunan yang terhenti pembangunan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
nya, hanya tiang2 nya saja, plong. Atau seseorang tidak berpuasa, ibarat bangunan tanpa atap. Jadi ketiga
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
komponen dasar itu mutlak harus ada. Tidak shalat, zakat dan tidak berpuasa, tetapi dia tetap mengaku
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
beragama islam maka yang dia punya hanya lahan hidayah saja (mengaku islam), tetapi diatasnya belum
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ada bangunan keislaman sama sekali.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sampai disini sebenarnya kita sudah bisa mengira-ngira bentuk dan besarnya bangunan keislaman yang
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
kita bangun. Lantai bangunan diumpamakan sebagai Al Qur'an dan Sunah Rasulullah dimana penghuninya
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
setiap berjalan dan bergerak selalu mempunyai pijakan yaitu Al-Qur'an dan Sunah Nabi. Untuk menerangi
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
kehidupan penghuninya, dzikrullah dan salawat nabi merupakan lampu penerang bangunan tersebut. Pintu
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
dan jendela merupakan lubang tempat masuknya tamu-tamu tak diundang (godaan syaithan/jin/manusia).
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pintu rumah itu adalah kesabaran dan keikhlasan, jendela adalah ilmu yang darimana penghuninya dapat
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
melihat dunia luar dan belajar mengetahui mana yang benar dan salah. Dengan kesabaran, keikhlasan dan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ilmu penghuni dapat menangkal masuknya tamu-tamu tak diundang tersebut. Syaithan pun akan lari jika
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
bangunan tersebut di terang-benderangi oleh lampu dzikrullah dan salawat nabi.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Warna dan model bangunan dapat membuat siapa saja yang melihatnya tertarik. Bangunan yang bersih,
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
kokoh dan bagus, sekilas saja dan dari kejauhan sudah tampak menarik hati banyak orang, demikian juga
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ahlak orang mukmin sejati, membuat teduh dan menarik hati yang melihatnya. Ahlakul karimah ini merupa-
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
kan daya pikat seorang mukmin. Seseorang yang rajin beribadah tapi sering menyakiti hati orang lain ibarat
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
nya seperti bangunan yang warna dan modelnya tidak menarik hati.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pagar yang mengelilingi lahan dan bangunan keislaman ibarat sebagai Jihad Fisabilillah, berjuang di jalan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Allah. Pagar ini melindungi semua komponen yang ada didalam bangunan islam, menjamin kelangsungan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
dan tegaknya syiar islam. Terakhir dari bahasan ini adalah lahan tempat berdirinya bangunan keislaman ini
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
perlu dibuatkan sertifikatnya dengan menunailkan ibadah haji.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mudah2an perumpamaan ini dapat mempermudah melihat posisi keberagamaan kita, sudah sejauh mana
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
komitmen keislaman kita dengan mengibaratkan atau membayangkan bentuk bangunannya. Jika bangunan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
kita masih rapuh atau belum lengkap atau tidak menarik hati maka marilah kita tingkatkan bangunan keis-
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
laman kita menjadi lebih baik dan menarik hati, bukankah kita juga sangat senang melihat rumah kita bagus
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
dan bersih? Itulah Pribadi seorang mukmin sejati, kokoh, bersih, cantik dan menarik hati.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Memang perumpamaan ini tidak seratus persen sama, tapi penulis kira sudah cukup untuk memberikan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
gambaran. Bedanyanya adalah sampai saat ini belum ada yang namanya bangunan tahan gempa kuat,
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
misalnya 10 Skala Richter. Pada gempa sekuat ini seluruh bangunan insya Allah sudah ambruk hancur,
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
tetapi beda dengan kepribadian muslim, jangankan 10 Skala Richter, sampai bumi ini pun runtuh dia akan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
tetap kokoh dan tegar berdiri, insya Allah.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Firman Allah SWT dalam Surat At Taubah ayat 72:
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) syurga yang
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
di syurga Adn. Dan keridlaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar".
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar